TOLAK BALA DI BUNDARAN BESAR KUALA KAPUAS

Sebagian masyarakat kabupaten Kapuas,  yang dalam hal ini ummat Hindu dan Kaharingan, menggelar upacara Tolak Bala di Bundaran Besar Kuala Kapuas. Ritual ini dilaksanakan sebagai kepedulian atas terjadinya berbagai musibah diantaranta kebakaran pasar beberapa waktu lalu.

Harian Tabengan Palangka Raya (24/1) mengungkapkan,  Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)  dan Majelis Daerah Hindu Kaharingan (MDHK) Kapuas mengelar upacara ritual tolak bala tersebut di Bundaran Besar Kuala Kapuas  pada hari Senin pagi tanggal 23 Januari 2012.

Ketua PHDI Kapuas I Gusti Yasasila menjelaskan, ritual tolak bala dikenal sebagai Bhuta Yatnya, yang bertujuan mendoakan keamanan kota Kuala Kapuas pada khususnya dan Kabupaten Kapuas umumnya agar  terhindar dari berbagai musibah yang tidak diinginkan.

Dia meyakini, melalui ritual ini Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi dan memberikan kemudahan bagi seluruh elemen, termasuk memberi kesempatan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan.

”Memohon keselamatan agar semesta alam ini dihindari dari segala bencana dan  memohon kedamaian serta keselamatan alam semesta ini, beserta isinya,” urai Yasasila.

Dikemukakan, ritual Bhuta Yatnye sebenarnya dapat dilaksanakan umat pada setiap waktu terutama di lingkup keluarga. Namun lantaran adanya persamaan keinginan dan harapan, kali ini dilaksanakan secara bersamaan dan terpusat di tengah Kota Kuala Kapuas.

Sementara itu panitia pelaksana ritual dari MDHK Basir Sulatin mengatakan pihaknya menggelar ritual yang sama namun lebih dikenal dengan Ritual Tantulak Dahiang  (Tolak Bala) yang artinya menolak Sial Kawe Dahiang Baya.  “Dengan memohon kepada Ranying Mahatalla Langit, Sahur Parapah menyertai segala kegiatan dan dengan perantara  sesajen yang dikasih kepada penguasa alam yaitu roh angin, api, air, tanah serta penguasa hutan,” paparnya.

Hadir dalam kegiatan itu antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kapuas I Dewa Gde Oka Ariawan dan  Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kapuas I Wayan Arnatha S, SH.

Pos ini dipublikasikan di KEBUDAYAAN dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar